Selasa, 18 Desember 2012

Anggota JI Diduga Hendak Beraksi di Filipina

Struktur Organisasi JI

Pemerintah Filipina memperketat penjagaan di Kota Davao setelah informasi intelijen mengungkapkan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) akan melakukan aksi pengeboman di kota itu. Ini dilakukan untuk mencegah timbulnya serangan mendadak.

Sebelumnya aparat Filipina menyergap seorang anggota JI berkebangsaan Malaysia di Kota Davao. Warga Malaysia yang ditangkap itu diduga sebagai ahli pembuat bom. Warga Malaysia bernama Mohammad Noor Fikri Abdul Kahar itu ditembak mati dalam operasi penyergapan tersebut.

“Informasi intelijen menyebutkan, JI akan melakukan aksi pengeboman di Kota Davao. Tetapi pihak intelijen tidak menyebutkan kapan dan di mana tepatnya aksi tersebut akan dilaksanakan,” ujar Kepala Polisi Kota Davao, Ronald dela Rosa, seperti dikutip okezone dari The Star, Senin (17/12/2012).

“Kami telah memperketat penjagaan di tempat-tempat ramai seperti pusat perbelanjaan, hotel dan juga gereja. Kami juga menjaga akses keluar masuk di pelabuhan,” jelas dela Rosa.

Beberapa pihak menduga JI akan melakukan aksi bomnya di sebuah hotel di Kota Davao seperti yang pernah dilakukannya terhadap Hotel JW Marriot di Jakarta pada 2009 lalu.

Sementara dalam pemeriksaan polisi, istri Fikri yang ditangkap hidup dalam baku tembak itu mengaku, mereka bermaksud untuk melakukan serangan terhadap sebuah bus dan meminta uang tebusan dari pemilik bus tersebut.

Namun, pihak berwenang Filipina tidak percaya begitu saja dan langsung melakukan penyelidikan. Pejabat senior Kepolisian Filipina Ronald dela Rosa mengatakan, pihaknya meragukan keterangan itu.

“Kami yakin mereka berdua bermaksud melakukan serangan kepada relawan asing yang bekerja membantu wilayah yang dihantam topan (Bopha). Mereka juga bermaksud untuk menyerang gereja di Filipina sebagai aksi terorisme,” ujar Rosa, seperti dikutip Associated Press, Senin (17/12/2012).

Rencana pengeboman oleh JI ini muncul ditengah-tengah persiapan warga Filipina untuk merayakan natal. Pemerintah Filipina juga masih disibukkan oleh proses penanganan dampak bencana Topan Bopha di wilayah selatan negara itu yang diperkirakan telah memakan korban jiwa hingga 1.000 orang.

Sumber: Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar