Selasa, 08 Mei 2012

AS Gagalkan Plot Serangan Pengeboman Pesawat oleh Al-Qaeda


Washington, Intelijen Amerika Serikat (AS) berhasil menggagalkan rencana serangan bom yang akan dilakukan jaringan teroris Al-Qaeda di Yaman. Serangan tersebut seharusnya dilakukan saat peringatan 1 tahun tewasnya Osama bin Laden pada 2 Mei lalu. AS berhasil menyita bahan peledak yang tadinya akan digunakan untuk meledakkan sebuah pesawat milik maskapai AS.

"Bahan peledak tersebut akan digunakan sebagai bom bunuh diri pada sebuah pesawat," ujar seorang pejabat divisi antiterorisme AS, seperti dilansir oleh AFP, Selasa (8/5/2012).

Rencana yang dipersiapkan oleh jaringan Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) ini berhasil dibongkar saat tahap awal perencanaan. Hal ini dinilai menjadi contoh keberhasilan AS dalam bekerja sama dengan sekutunya.

"Intinya tidak ada penerbangan yang terancam," imbuh pejabat tersebut.

Menurut pejabat tersebut, bom yang akan digunakan kali ini memiliki perbedaan cukup signifikan dari bom yang gagal meledak pada Natal tahun 2009 lalu. Saat itu, bom yang dipersiapkan oleh AQAP untuk diledakkan di sebuah pesawat tujuan AS berhasil ditemukan oleh petugas bandara.

Kali ini, AQAP menggunakan jenis bom non-logam untuk menghindari proses deteksi metal oleh petugas keamanan bandara. Menurutnya, hal ini perlu untuk semakin diwaspadai.

"Ini menunjukkan bahwa AQAP telah mengembangkan metodologinya, taktiknya dan sebagainya," tutur pejabat tersebut.

"Al-Qaeda cabang Yaman sangat terkoordinasi dan banyak akal," tandasnya.

Terbongkarnya plot serangan ini dilakukan pada April lalu. Presiden AS Barack Obama yang telah diberitahu soal hal ini, justru menanggapi santai. Menurut Obama, hidup manusia memang tidak pernah lepas dari bahaya.

"Namun Presiden Obama memastikan agar bom tersebut tidak menjadi ancaman bagi masyarakat, dia menginstruksikan Departemen Keamanan Nasional dan aparat penegak hukum serta agen-agen intelijen untuk melakukan langkah-langkah penting demi mengawal dan membongkar rencana serupa," tandas juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Caitlin Hayden, secara terpisah.(by detikcom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar