Rabu, 25 Juli 2012

NU Tularkan Islam Moderat ke Afghanistan


Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) menggelar pertemuan dengan ulama dan tokoh Islam dari Afganistan. Pertemuan itu, membahas tema perdamaian dan pengalaman Islam moderat dalam demokrasi Indonesia.

"Ini kan forum silaturahmi ulama Indonesia dan Afghanistan menuju perdamaian Afghanistan," kata Ketua Panitia Harlah NU Ke 85, As'ad Said Ali, saat ditemui disela-sela acara di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin 18 Juli 2011.

Ulama Afghanistan, kata As'ad akan menyampaikan permalahan-permasalahan di negaranya. Mereka, kata As'ad, ingin NU memfasilitasi perdamaian di Afghanistan. "Karena dianggap NU punya pandangan yang luas," kata dia. 

Wakil Ketua Umum PBNU itu mengatakan beberapa tokoh dari Indonesia, baik dari unsur NU maupun pejabat negara akan memberikan pemaparannya. Di antaranya adalah, Ketua Umum PBNU, tokoh NU, Said Aqil Siradj, Mustofa Mas'ud, dan Hasan Wirajuda.

"Acara kita set up beberapa dari pihak NU akan membicarakan apa itu NU dan peranan NU dalam wilayah negara yang akan disampaikan oleh Said Aqil," kata dia.

"Kemudian ada Hasan Wirajuda juga yang akan menyampaikan bagaimana pengalaman Indonesia menyelesaikan macam-macam konflik dan ada pembicaran Islam."

Sementara itu, lanjut dia, Mustofa Mas'ud akan menyampaikan peranan NU selain dalam perkembangan agama di Indonesia. "Seperti kesehatan, bencana, ekonomi dan lainnya," kata dia.

Kemudian, KH Mustofa Bisri juga akan memaparkan Islam moderat yang dikembangkan NU di Indonesia untuk para tokoh Afghanistan ini. "Kemudian Gus Mus akan bicara bagaimana Islam moderat seperti NU ini yang mendapat respon oleh dunia yang dianggap mewakili pandangan moderat, perdamaian dan toleran yang mungkin bisa menciptakan perdamaian di dunia yang menjadi semangat bagi perdamaian di Afghanistan," kata dia.

Menurut mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini, para ulama dan tokoh Afghanistan sangat tinggi keinginannya untuk belajar dari NU. Sejumlah pejabat dan mantan pejabat Afghanistan telah hadir dalam forum ini, seperti mantan Presiden Rabbani, ketua MPR, para ulama, mantan wakil menlu, wakil menteri agama, wakil menteri kesehatan dan sebagainya.

"Ini artinya ada kepercayaan besar mereka terhadap NU dan harapan besar mereka terhadap NU agar bisa membantu perdamaian di Afghanistan," kata dia.

Namun begitu, As'ad tidak mau memberikan jaminan forum ini akan berdampak cepat terhadap proses perdamaian di  Afghanistan. "Yang penting kumpul dulu komunikasi, minimal semacam deklarasi dulu lah," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar