Rabu, 09 Januari 2013

1.000 Pemuda Digugah untuk Hindari Radikalisme


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siraj menggugah kesadaran seribu generasi muda untuk menghindari radikalisme dan terorisme. Kiai Said menegaskan pentingnya menjalankan prinsip toleransi diantara umat beragama. Menurut dia aksi terorisme yang mengatasnamakan agama justru merusak citra agama itu sendiri.

“Radikalisme apapun bentuknya termasuk terorisme hanya akan merusak nama agama. Untuk itu, cara-cara kekerasan harus dihindari dalam menggapai suatu tujuan,” tegas Kiai Said ketika memberikan kuliah umum bertema Pemuda dan Ancaman Kekerasan Atas Nama Agama di Auditorium Prof Dr Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (9/1/2013).

Kuliah umum tersebut diselenggarakan oleh Lazuardi Birru bekerja sama dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ketua Lazuardi Birru Dyah Madya dalam sambutannya menyatakan di dalam agama tidak ada kekerasan, begitu pun sebaliknya di dalam kekerasan tidak ada agama. “Tidak ada kekerasan dalam agama, dan tak ada agama dalam kekerasan,” tandasnya.

Dyah mengatakan pihaknya merasa prihatin melihat beberapa generasi muda yang terlibat dalam aksi kekerasan bahkan aksi terorisme. Keprihatinan tersebut, kata dia menggugah Lazuardi Birru untuk memberikan pencerahan kepada generasi muda agar menghindari radikalisme dan terorisme.

“Kami berharap ke depan tak ada lagi pemuda yang terlibat terorisme. Generasi muda harus menolak kekerasan yang mengatasnamakan agama,” ujar Dyah.

Dyah menilai sosok Kiai Said sangat konsisten menolak segala bentuk aksi kekerasan terlebih yang mengatasnamakan agama. Menurut dia pandangan dan kearifan Kiai Said patut diketahui dan menjadi contoh bagi generasi muda Indonesia.

Rektor UIN Jakarta Komaruddin Hidayat menyatakan pentingnya membangun kebersamaan dalam menjaga eksistensi bangsa. “Untuk itu dibutuhkan figur muda pemimpin masa depan yang mampu menata bangsa dan dunia tanpa melalui jalan-jalan kekerasan, apalagi terorisme,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar